“Selamat datang di SMAN 1 Bunguran Utara” ucap bapak kepala sekolah kepada rombongan narasumber hari ini. Mereka adalah Camat Bunguran Utara(bapak Mardi Hendika, SE)besera 2 orang staff, Babinkamtibmas kecamatan Bunguran Utara (bapak Dafit), bapak Robi dari Polres Natuna.
Kegiatan sosialisasi dimulai pukul 10.00 WIB di laboratorium kimia, dengan didampingi waka kesiswaan bapak Helmi Sastra, S.Pd.I dan Pembina OSIS bapak Arjiansyah, S,Pd.
Acara berlangsung dengan sangat lancar dengan didukung antusiasme siswa siswi kelas XII IPA dan IPS yang berjumlah 58 siswa. Adapun susunan acara sebagai berikut:
- Pembukaan
- Pembacaan do’a
- Sambutan Camat Bunguran Utara
- Sambutan Kepala Sekolah dalam hal ini diwakili oleh Pembina OSIS
- Sosialisasi Kepolisian sekaligus tanya jawab
- Penutup.
Penyampaian materi dipandu langsung oleh Bapak Robi, beliau menjelaskan tentang syarat- syarat untuk bisa diterima menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Beliaupun menceritakan pengalaman pribadi belia, bagaimana usaha dan perjuangan saat mengikuti ujian untuk masuk dan diterima menjadi anggota POLRI. Tidak lupa juga memberikan motivasi untuk selalu semangat menuntut ilmu. Menurut beliau untuk masuk menjadi anggota polri harus menggunakan nilai rapot/ijazah, apabila ijazahnya belum ada maka diperbolehkan memakai raport terakhir. Apabila pendaftar memiliki prestasi yang dibuktikan dengan sertifikat maka akan mendapat nilai plus. Misalnya pendaftar memiliki prestasi sebagai juara umum sekolah, prestasi dalam kejuaraan tingkat provinsi (1-3) yang dibuktikan dengan piagam dan sertifikat. Mendengarkan uraian materi tersebut, membuat siswa siswi antusias untuk bertanya.
Penanya 1, Dwi Puspita Pratiwi dari kelas XII IPA. “Maaf pak, apakah hanya yang dapat peringkat saja yang boleh mendaftar, bagaimana kami yang tidak dapat peringkat apakah kami bisa mendaftar? Tanya Dwi. “Siapapun boleh mendaftar, peringkat 1-3 itu akan mendapat nilai (+) plus saja, jadi kalau adik-adik di sini mempunyai sertifikat/piagam dilampirkan saja tapi ini khusus provinsi kalau kabupaten tidak bisa”. Jawab pak Robi.
Penanya 2, Ocha sakira dari kelas XII IPA. Ocha bertanya “apa syarat menjadi polwan, Pak?
Pak Robi menjawab” untuk syaratnya sama baik laki2 dan perempuan”.
Penanya 3, Agustiar dari kelas XII IPA. Agus bertanya “kalau gigi berlubang bisa mempengaruhi ga pak?.
Pak Robi menjawab “untuk gigi berlubang kalau geraham kalau bisa di tambal di tambal, tapi kalau tidak bisa segera di cabut. Tapi kalau berlubangnya gigi depan sudah tidak ada harapan”.
Penanya 4, Muhammad Raus dari kelas XII IPS. Raus bertanya “kalau usia 20 masih bisa ikut kan pak?.
Pak Robi menjawab “masih, minimal 17th dan maksimal 21thn. Kalau lewat 21 thn sudah tidak dapat ikut mendaftar”.
Semoga kegiatan sosialisasi ini menambah wawasan dan pengetahuan siswa siswi dan menumbuhkan semangat untuk menjadi generasi yang unggul.
Agustiar bertanya: kalau gigi berlubang bisa mempengaruhi ga pak?
Pak Robi menjawab: untuk gigi berlubang kalau geraham kalau bisa di tambal di tambal, tapi kalau tidak bisa segera di cabut. Tapi kalau berlubangnya gigi depan sudah tidak ada harapan.